Trenggalek Ada Durian Raksasa, Yang Mak Nyooss

Buah durian (Durio zibenthinus) yang dalam bahasa dunia disebut sebagai Raja Buah (King fruit), memang sudah lama dikenal dan disenangi oleh masyarakat. Banyak daerah yang telah terkenal sebagai produsen buah durian ini dengan varietasnya masing-masing dan segala kelebihannya. Melengkapi varietas durian Indonesia yang sudah cukup banyak, pada tahun 2003 telah dilepas varietas baru oleh Menteri Pertanian Indonesia yaitu Varietas “RIPTO” yang berasal dari Kabupaten Trenggalek Propinsi Jawa Timur. Durian Varietas “RIPTO” berasal dari Desa Dukuh Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Nama Ripto diambil dari nama pemilik pohon durian tersebut yaitu Bapak Suripto yang saat itu merupakan Ketua Kelompok Tani “SRI REJEKI”. Pohon induk varietas “RIPTO” hanya ada satu batang sebagai Pohon Induk Tunggal (PIT) yang beralokasi di Dusun Ponggok Desa Dukuh dengan ketinggian ± 250 mdpl, kemiringan ± 15 %, dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Diperkirakan tanaman ini telah berumur diatas 100 tahun, dan saat ini memiliki tinggi ± 20 m dengan diameter batang bawah ± 80 cm. Tanaman seumur dengan PIT yang paling dekat dengan pohon induk ini sekitar 100 m dan jumlahnya hanya 3 batang. Apabila musim berbuah PIT ini mampu berbuah ± 500 buah. Setelah varietas dilepas, selanjutnya telah dilaksanakan pengembangan dan pembibitan dengan harapan dihasilkan bibit yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan buah yang berkualitas pula. Pembibitan langsung ditangani oleh Bapak Suripto dengan anggota kelompok taninya dan difasilitasi dana APBD Kabupaten Trenggalek. Prioritas utama pengembangan tahap pertama adalah di Desa Dukuh dan sekitarnya, khususnya Kecamatan Watulimo. Durian varietas “RIPTO” memiliki beberapa kelebihan yang layak diketahui oleh para penggemar dan peminat durian. Kelebihan tersebut menurut Tim Peneliti / Pengamat yang telah membuat usulan pelepasan Varietas Durian “RIPTO“, diantaranya adalah : * Rasa Buah : Manis legit * Daging Buah : Tebal (7-8 mm) * Tekstur daging buah : Halus * Berat Buah : Sedang (1,5-2,2 kg) * Warna Daging Buah : Kuning Tua * Kulit Buah : Tipis ( 0,8-1,2 mm) tapi mudah di belah * Presentase yang bisa dimakan : 25 – 30 % perbuah * Produktivitas tinggi, berbuah lebih dari sekali pertahun. * Bentuk dan bobot seragam. * Daya simpan buah jatuh mencapai 5 – 7 hari. * Mudah diperbanyak secara vegetatif. Bagi para penggemar durian dan penasaran untuk mencicipi lezatnya Durian Ripto, silahkan datang ke Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada musim panen antara bulan Januari-April. Selain varietas Ripto, tersedia dengan melimpah varietas-varietas durian lokal lainnya yang juga lezat rasanya. Oleh: Ir. Eko Wahyu Widodo, MMA./Kepala Bapelluh Kab. Trenggalek sumber : http://epetani.deptan.go.id/blog/durian-ripto-si-raja-buah-dari-trenggalek-7710

Potensi Daerah Trenggalek Ramaikan Pasar Internasional

Menggali berbagai macam potensi daerah seakan-akan tidak pernah ada habisnya. Melimpahnya kekayaan alam dan meningkatnya kemampuan sumber daya manusia, membuat setiap daerah di Indonesia mulai berkembang pesat dan menunjukan keunggulannya di tiap-tiap sektor. Tak terkecuali geliat para pelaku bisnis lokal di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang mulai menunjukan eksistensinya di pasar lokal, nasional, bahkan hingga merambah pasar internasional. Kabupaten trenggalek sendiri merupakan salah satu daerah pegunungan yang terletak di bagian selatan Propinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah sekitar 126.140 Ha, Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa dengan jumlah penduduk mencapai angka 796.966 jiwa pada tahun 2009. Daerah ini memiliki ratusan pelaku UKM yang tersebar di berbagai kecamatan maupun desa dengan aneka macam produk komoditas yang tidak bisa dianggap remeh. Untuk mengetahui seberapa besar potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Trenggalek, berikut ini kami informasikan selengkapnya bagi para pembaca. Potensi Bisnis Hasil Perkebunan Mengingat kondisi tanah di daerah Trenggalek yang kurang subur, sebagian besar masyarakat lebih memilih tanaman perkebunan seperti cengkeh, kopi, ketela pohon, umbi-umbian, jagung, kakao, sayuran, serta aneka macam buah-buahan (misalnya : durian, mangga, alpukat, belimbing, pisang, manggis, dll) untuk dikembangkan menjadi potensi bisnis daerah yang memiliki nilai ekonomi cukup besar. Selain itu, sebagian wilayah Trenggalek merupakan kawasan hutan yang ditanami pohon sengon, akasia, mahoni, jati, dan lain sebagainya. Potensi Industri Kerajinan Salah satu potensi daerah Kabupaten Trenggalek yang berhasil menembus pasar ekspor adalah industri kerajinannya. Beragam sentra industri kerajinan banyak ditemukan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan daerah Tulungagung ini, seperti misalnya kerajinan anyaman bambu yang terdapat di desa Wonoanti, kecamatan Gandusari (20 km dari pusat kota Trenggalek). Desa tersebut memproduksi aneka macam souvenir berupa kotak snack, rantang, tudung saji, kotak tisu, keranjang parsel, sampai perabot furnitur meliputi meja tamu, meja makan, serta pembatas ruangan dari anyaman bambu. Produk kerajinan tersebut kini telah dipasarkan di sekitar Ponorogo, Kediri, Jakarta, Surabaya, Makassar, hingga menembus pasar Brunei Darussalam, Inggris, dan Amerika Serikat. Disamping itu, Kabupaten Trenggalek juga memiliki beberapa wilayah yang menjadi pusat industri kerajinan genteng. Terdapat lebih dari 100 pengrajin genteng di Dusun Nglayur, Desa Sukorejo, Kec. Gandusari. Selain itu sentra kerajinan genteng juga bisa ditemukan di Desa Kamulan, Kec. Durenan, di Desa Sukowaten, Kec. Karangan, serta di Desa Petung, Kec. Dongko. Potensi Industri Makanan industri makanan 200x150 Potensi Daerah Trenggalek Ramaikan Pasar InternasionalSeperti halnya daerah-daerah lain, Kabupaten Trenggalek juga memiliki makanan khas yang sering dijadikan sebagai buah tangan para wisatawan. Salah satunya yaitu kue kering manco yang terbuat dari tepung ketan berselimut gula merah cair dan dilengkapi dengan taburan wijen. Sentra industri kue manco terdapat di Desa Sugihan, Kecamatan Kampak. Selanjutnya ada juga industri sale pisang yang terdapat di Kecamatan Karangsuko, Kabupaten Trenggalek. Berbeda dengan sale pisang di daerah lain, produk sale pisang di Karangsuko dibentuk menyerupai buah anggur. Bentuknya yang unik dan rasanya yang nikmat membuat produk makanan ini banyak diminta pasar nasional seperti di Jakarta, Malang, Blitar, Semarang, Kediri, dan Surabaya. Industri makanan lainnya yang tidak kalah populer yaitu industri tempe keripik dan industri alen-alen. Untuk industri tempe keripik berada di Jl. Yos Sudarso, sedikitnya terdapat 25 orang produsen tempe keripik yang telah menjalankan peluang usaha ini sebagai mata pencaharian mereka. Sedangkan untuk produsen alen-alen terdapat di Desa Sumbergedong, Desa Surodakan, dan Desa Ngantru Kec. Trenggalek. Potensi Industri Perikanan Di Kabupaten Trenggalek terdapat dua sumber utama industri perikanan, yaitu laut dan perikanan air tawar. Untuk hasil tangkapan laut berupa cumi-cumi, ikan tuna, ikan makarel, dan rumput laut, masyarakat Trenggalek mengandalkan potensi pantai Prigi, pantai Pelang, dan pantai Konang. Sedangkan untuk hasil perikanan air tawar yang biasa dipasarkan adalah ikan lele, ikan gurame dan ikan nila. Setelah membahas tentang berbagai macam potensi bisnis di Kabupaten Trenggalek, diharapkan masyarakat di daerah lain mulai terinspirasi untuk mengoptimalkan kekayaan alam dan budaya di sekitarnya sebagai peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar bagi masyarakat setempat. Keberhasilan potensi daerah Trenggalek ramaikan pasar internasional menjadi bukti nyata bagi kita bahwa setiap daerah memiliki peluang yang sama untuk bisa sukses meningkatkan perekonomian Indonesia. Selalu ada peluang bila kita jeli dengan potensi di sekitar kita. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis !!! sumber: http://bisnisukm.com/potensi-daerah-trenggalek-ramaikan-pasar-internasional.html